Search this blog


Home About Contact

The Journey in the Malang  

Hpku tiba-tiba berdering (kring-kring) , aku melihat sms dari temanku (ponggi.blogspot.com).Ia mengajakku ke rumahnya yang berada di Malang. Waktu itu aku ditugasi membawa orang yang mempunyai bobot sama dengan bobot gajah yang masih remaja , itu tugas yang amat berat bro. Besoknya dengan modal nyawa dan sebuah tas pakaian kami berenam (nelson, ardi, wahyu, galih, rozy, anggi) nekat pergi , tetapi ada satu orang yang tidak membawa apa-apa sewaktu ngumpul terpaksa kami menunggu di Galih home . Setelah komplit kami berangkat dengan tiga sepeda , tetep aja yang paling berat aku [rozy+wahyu=97kg, nelson+anggi=94kg, aku +galih =142kg] .Dalam perjalanan aku dan temen-temen melewati jalan yang amat terjal dan panas sekali yaitu porong in the mud city. Sudah panas macet lagi itu yang menimpa kami setelah melewati porong in the mud city , kami pun menuju malang dengan aman sentosa. Di tengah-tengah perjalanan kami berniat mengambalikan Galih ditempat habitatnya yaitu di TAman safari karwena TAman Safari mempunyai syarat GAjahnya harus berbobot 45kg sedangkan Galih berbobot 85 kg dengan terpaksa aku harus membawanya lagi . NAikTurunnya jalan yang kami lewati tidak dapat menghalangiku putus asa . Tepat di kota malang aku mengalami gejala yang begitu mengintimidasikanku harus menghentikan perjalanan , akupun menyuruh temen-temen untuk berhenti sejenak .Setalah berhenti temen-temenku langsung turun dan mengelus bokong mereka (masih pakai celana.red) kecuali GAlih yang mempunyai bokong yang amat besar ntu. SEwaktu mendinginkannya aku melihat orang jualan es , akupun membeli es untuk melegakan dahagaku ini.
Akhirnya sampai juga aku melihat rumah yang unik sederhana tapi memewahkan. Begitu anggi mengeluarkan kuncinya, uiigh banyak sekali bro. Setelah masuk kedalam sana langsungsaja aku mengeluarkan ps2 sebagai tanda dimulainya MALANG CUP . Pertarungan final di putus dengan adanya adzan Magrib (aku datang jam 04.00). Malam harinya teman-teman pun kembali memainkan game yang berbeda entah apa itu tapi anak-anak sebut guaaaplek dan yang sisanya ada yang beli perabotan masak . disana uiigh rame bro, aku tidak bisa cerita lebih banyak lagi pokoknya rame banget.
Besoknya kami pergi ke Coban Rondo disana euyh , adem benerrrrrr. Perjalanan kami ke sana sungguh amat teramat berat sekali . jalannya nanjak bener, apalagi, hampir aja aku jatuh. Akhirnya nyampai juga di Coban Rondo. Disana gak bisa ngebayangin kalo ada orang yang berdiri dibawah air terjun euhh pasti sakit. Temen ku anggi dan nelson pun mencoba keganasan air terjun dengan modal celana kolor mereka nekat tapi setelah dicoba mereka keok ,hahahaha.
Kemudian kami pulang dengan lewat jalan yang berkelok –kelok menurun lagi, huuuh curam sekali bozzzzz. Sampai sampai temen-temenku mengendarai sepeda dengan gaya bebas walaupun hujan menghujaniku tapi hawanya sejuk kayak di kutub utara ( dingin sekali.red) Lalu kami pun pulang dengan selamat sentosa, dan kembali main guaplek dan ps2 rame banget sampai tetangga menegur kami . besoknya kami pulang dan yeaah this my story for this week. See yaaa.

What next?

You can also bookmark this post using your favorite bookmarking service:

Related Posts by Categories



5 komentar: to “ The Journey in the Malang